Laman

Thursday, 11 January 2018

Macam-macam Kebocoran pada Senapan Angin

Salam semuanya....saudaraku sebangsa dan setanah air,..Indonesia....
Tidak terasa sudah hampir dua tahun saya vakum, dan Alhamdulillah saat ini ada kesempatan buat posting dan kebetulan saat ini saya kembali injakkan kaki di tanah Jawa....
Pada kesempatan kali ini saya coba membahas masalah macam-macam kebocoran angin yang terjadi pada senapan. Mungkin tidak semua jenis senapan saya bahas, akan tetapi paling tidak mewakili beberapa jenis senapan, dikarenakan selama senapan itu jenis senapan angin, prinsip kerjanya hampir sama. Postingan ini saya buat dikarenakan banyaknya pertanyaan mengenai kebocoran pada tabung, semoga artikel ini bisa menjawab semuanya. Langsung saja ya bro.....
Pertama, kebocoran pada tabung angin (tabung penyimpan angin bag. dalam) hal ini biasanya terjadi dikarenakan seal "O" ring pada tabung sudah aus, longgar dan keras, sehingga menimbulkan celah angin keluar. Yang terjadi senapan bisa dipompa akan tetapi tidak bisa penuh sempurna, dorongan/tekanan angin pun menjadi lemah tidak mampu mendorong pelor keluar. Yang lebih parahnya angin tidak bisa tersimpan sama sekali dalam tabung. Solusinya adalah dengan melakukan penggantian seal "O" ring tersebut dengan yang baru.
Kedua, kebocoran pada sadak/grendel ( batang besi pendorong pelor masuk ke chamber laras. Hal ini bisa kita deteksi dengan cara senapan kita pompa 5 atau 6 kali, kemudian kita tembakkan (tanpa diisi peluru) dengan mendekatkan bagian tubuh kita seperti tangan atau pipi dekat dengan telinga kedekat chamber / receiver box peluru pada saat ditembakkan. Tujuannya adalah untuk merasakan dan mendengarkan apakah ada angin yang keluar dari situ. Apabila hal ini terjadi coba periksa seal karet bagian sadak/grendel, kemungkinan seal tersebut sudah aus, atau bahkan bisa robek atau terkelupas dikarenakan seringnya kita gunakan untuk mendorong pelor masuk kedalam. Solusi untuk hal ini ganti seal tersebut dengan yang baru...beres...
Ketiga, kebocoran pada seal klep piston. Hal ini bisa diketahui dengan cara kita coba kokang/pompa sengin kita, sambil kita pompa perhatikan apakah angin benar-benar masuk kedalam tabung atau tidak, justru mbalik keluar atau bisa jadi masuk tapi cuma sedikit sekali. Kasus ini terjadi disebabkan karena klep piston (klep buat pendorong angin, terletak pada batang piston kokang senapan) sudah aus kemakan umur, atau bisa juga dikarenakan ada cacat /sobek karena kesalahan pada saat pemasangan. Jika klep ini seperti diatas menyebabkan angin yang didorong masuk akan keluar lewat sela-sela celah pada klep piston tadi, sehingga angin tidak mau masuk kedalam tabung angin secara sempurna. Solusinya adalah dengan penggantian klep yang baru. Perlu diperhatikan dalam pemasangannya kembali kedalam selongsong tabung besi, jangan sampai sobek.
Kebocoran pada klep piston bisa disebabkan oleh faktor lain, yaitu dikarenakan sudah longgarnya (aus) batang tabung besi/kuningan/alumunium (selosong tempat piston dan kokang).  Biasanya hal ini terjadi pada senapan yang sudah lama kita pakai, pemakaian senapan dalam jangka waktu lama, mau ndak mau akan menimbulkan keausan pada part  senapan, apalagi seperti selosong tabung yang nota bene tekena gesekan piston dan klep setiap kali. Keausan ini bisa kita lihat dengan memperhatikan klep piston dengan selongsong bagian dalam, apakah terjadi kelonggaran, sudah tidak presisi/span lagi. Jika hal ini terjadi pada senapan anda, silahkan ganti selosong tabung dengan yang baru. Ada alternatif lain sebelum kita melakukan penggantian ( bahasa lainnya "diakali") yaitu dengan melakukan penggantian klep piston yang ukurannya lebih besar sedikit, atau sesuaikan dengan tabung selongsong yang aus tersebut. Tapi hal ini tidak saya rekomendasikan dikarenakan tetap hasilnya lebih bagus kalo kita ganti tabung selongsong dengan yang baru, dikarenakan biasanya klep yang ukurannya lebih besar adalah klep kw alias imitasi. Klep KW atau eceran yang dipasaran biasanya memiliki ukuran yang tidak seragam, jadi sobat bisa pilih yang ukurannya pas dengan senapan sobat.
Demikian sedikit ulasan mengenai macam-macam kebocoran yang terjadi pada senapan angin, semoga manfaat...trims.
Salam hangat...., Nuwun...

Mengatasi Sisa Angin pada Senapan Sharp Innova

Salam,...
Lama ndak posting gatal juga tangan ini. Berhubung banyaknya pertanyaan mengenai sisa angin pada senapan Sharp akhirnya saya memutuskan untuk membahasnya tersendiri. Pada prinsipnya sebenarnya hampir sama dengan senapan Benjamin atau Cannon, yang membedakan hanyalah piranti part nya.
Langsung saja, sisa angin pada senapan Sharp  biasanya terjadi dikarenakan timing antara bukaan  batang pentil untuk membuang angin dalam tabung dengan menutupnya batang pentil tidak pas. Sedikit gambaran kinerja dari batang pentil adalah sebagai berikut, Prinsipya batang pentil adalah sebagai pengatur buka tutup angin, sama seperti klep sepeda  motor untuk mengatur keluar masuk bensin. Kalau dimotor bahan bakarnya bensin, kalo disenapan bahan bakarnya angin...he..he..he.... Kembali lagi kepersoalan senapan, angin dipompa masuk kedalam tabung untuk dimampatkan atau disimpan, angin tersebut mendorong batang pentil kebelakang untuk menutup lubang buang (exhaust) batang pentil tersebut ditahan oleh plat kunci "L " yang terhubung pada picu senapan, jadi kalau picu ditekan maka pentil akan terlepas(tidak tertahan) sehingga pentil terdorong kebelakang yang menyebabkan lubang buang terbuka untuk jalan keluarnya angin menuju box tempat pelet yang diteruskan mendorong pelet keluar menuju laras senapan. Batang pentil selain ditahan oleh picu juga diatur oleh per berbentuk spiral mengerucut, atau sebagian orang menyebutnya " per keong" . Per inilah yang berfungsi sebagai pendorong batang pentil untuk kembali menutup lubang buang, atau kembali ketempat semula, dikarenakan tadi pentil sudah terdorong keluar oleh angin yang kita pompa. Dari sini kita sudah mempunyai gambaran sederhana kinerja dari pentil dan per keong tersebut.
Sisa angin dalam tabung ( disini kita bahas senapan Sharp) biasanya terjadi karena per keong dalam tabung sudah kemakan umur, aus atau mengeras, sehingga gaya pegasnya sudah tidak bekerja dengan baik. Gambaran sederhananya yaitu, dikarenakan per sudah keras per akan lebih cepat mendorong pentil balik untuk menutup lubang buang, sehingga angin yang seharusnya dibuang semua keluar menjadi sebagian tertahan, dikarenakan pentil sudah kembali menutup didorong oleh per yang keras tadi. Solusinya untuk Maslah ini cukup mudah, ganti per dengan yang baru....beres.....he...he..he...
Ada kasus tertentu dimana per tidak bermasalah tetapi masih tetap menyisakan angin, untuk hal ini bisa kita periksa seal "O" ring kecil pada rumah pentil, kita periksa apakah sudah benar pemasangannya dan apakah sudah benar-benar presisi atau span. Perlu diketahui untuk seal pentil ini harus betul-betul pas, tidak boleh longgar dan tidak boleh terlalu kencang, karena jika terlalu kencang (seret/tidak lancar) akan menyebabkan pergerakan maju mundur dari batang pentil tidak lancar, dan nyangkut.
Sebagai tambahan, untuk pemasangan batang pentil usahakan dioles pelumas sedikit, guna memperlancar pergerakkan dari pentil tersebut. Demikian sedikit pengalaman saya, semoga manfaat, kalau ada salah dan kurangnya bisa dikoreksi dikolom ulasan/comment, terimakasih....salam...

Wednesday, 10 January 2018

Cara Mengatasi Lensa Telescope Berembun atau Berair

Pada postingan kali ini saya coba berbagi pengalaman tentang bagaimana membersihkan embun yang menempel pada lensa telescope (lensa depan atau belakang) dalam hal ini telescope senapan angin maupu gas. 
Telescope mengembun bisa disebabkan oleh bermacam-macam faktor, antara lain karena faktor usia pakai / umur dari telescope itu sendiri, misalkan bisa disebabkan karena seal karet (berbentuk O ring) pada telescope mungkin sudah mulai uzur dimakan usia sehingga kerapatannya berkurang akhirnya timbul celah buat udara masuk ke dalam, padahal fungsi dari seal karet tersebut untuk menahan supaya udara tidak dapat masuk. Biasanya hal ini terjadi pada telescope palsu/kw seperti produk2 buatan china,walaupun tidak semua tapi kebanyakan produk china yang harga dibawah 1 jt kalau tidak rajin dirawat mudah terserang penyakit ini.(istilahe wong jowo " ono rega, ono rupa ). Faktor lainya adalah karena telescope pernah dibongkar atau dibuka yang otomatis udara masuk kedalam telescope, sehingga pada saat dipasang kembali (ditutup) akan timbul embun air dilensa telescope. 
Untuk mengatasi permasalahan diatas aku ada pengalaman yang mungkin dapat berguna bagi sobat sobat semua, yaitu dengan menggunakan kapur barus (kamper / champor) yang biasa dipakai buat anti ngengat dan serangga didalam lemari pakaian. Untuk detail nya berikut penjelasannya :

Alat dan bahan2 yg diperlukan : 
  1. satu butir kapur barus / kamper (bebas mau merk apa aja yang penting kapur-barus)
  2. lap kain bersih dan kering yang lembut teksturnya ( misal : pembersih kaca mata)
  3. kanebo (supaya lensa tidak tergores) 
  4. cairan pembersih, bisa shampo / sabun cair seperti sunlight dsb.
  5. air bersih secukupnya
  6. hair dryer / pengering 

Langkah 2 pembersihan :
  1. pertama tama buka lensa telescope yang mengembun, setelah itu batang telescope kita amankan ditempat yang kering dan bebas debu (untuk menghindari resiko kemasukan debu dan kotoran selama proses pembersihan)
  2. basahi kanebo dengan air bersih, setelah itu peras kanebo untuk mengurangi kadar air. 
  3. cuci lensa dengan menggunakan air bersih, ingat jangan terlalu banyak air yang digunakan karena beresiko air masuk ke sela2 lensa, yang dibersihkan hanyalah permukaan lensa karena pada tahap ini tujuan utamanya adalah menyingkirkan debu yang menempel pada lensa.
  4. setelah debu benar-benar bersih, basuh perlahan permukaan lensa dengan kanebo yang sudah diberi cairan pembersih (bisa menggunakan shampoo atau pembersih lainnya seperti sunlight buat cuci piring, dsb.). " Yang perlu dipehatikan pada tahap ini adalah proses pembasuhan dengan lap atau kanebo harus satu arah terus menerus jangan acak atau bolak balik, juga tekanan basuhan jangan terlalu keras karena bisa menyebabkan lensa tergores apbila ternyata masih ada debu yang menempel pada kain lap maupun lensa itu sendiri. "
  5. penggunaan shampo atau cairan pembersih yang lain disamping untuk menghilangkan debu, juga berfunsi untuk menghilangkan minyak / pelumas yang mungkin secara tidak sengaja tersentuh pada saat pembongkaran telescope itu sendiri.
  6. proses selanjutnya setelah lensa benar-benar bersih adalah pengeringan. pertama tama lensa dikeringkan dengan menggunakan lap kain bersih dengan tekstur yang lembut (bisa menggunakan kanebo maupun kain pembersih kaca mata), pada proses ini pembersihan hanya sebatas menguragi kadar air yang menempel bukan untuk benar-benar mengeringkan lensa. perlu diingat dalam tahap ini juga berlaku ketentuan seperti point no. 4 harus searah mengelapnya. Proses pengeringan yang kedua dengan menggunakan hair dryer atau pengering rambut yang biasa digunakan disalon2, permukaan lensa maupun sela-selanya harus benar -benar kering sebelum pemasangan telescope kembali.
  7. alternatif lain apabila rekan-rekan tidak punya hair dryer bisa dengan cara dijemur pada sinar matahari langsung atau bisa juga menggunakan kipas angin, akan tetapi hasilnya kurang maksimal karena kemungkinan ada debu yang akan ikut menempel karena permukaan lensa belum benar-benar kering, selain itu prosenya juga memakan waktu yang lumayan lama dibandingkan dengan menggunakan hair dryer.
  8. sambil menunggu lensa benar-benar kering, ambil batang telescope yang kita amankan tadi dan siapkan kapur barus / kamper . Pecah kapur barus tadi menjadi bagian kecil, karena yang kita butuhkan hanya sedikit saja. ambil kapur barus kira-kira seukuran biji padi / beras ( "jawa : gabah" ) masukkan kedalam bagian dalam / batang telescope yang tadi kita bongkar, jangan diletakkan dibagian yang terlalu dalam (paling aman dibagian depan-bawah) biasanya dalam telescope terdapat lapisan pelumas / sealer , letakkan kapur barus tadi tepat diatasnya ini berfungsi untuk melengketkan kapur barus supaya tidak lari kemana2 karena sifat dari pelumas tadi lengket sehingga kapur barus tadi bisa nempel.
  9. terakhir.... pasang / rakit kembali telescope, kencangkan secara belahan. Perhatian : dalam proses pemasangan / pengrakitan kembali tangan kita harus benar-benar bersih dan kering, bebas dari minyak dan debu jadi usahakan sebelum pemasangan kita harus mencuci tangan kita dengan air sabun terlebi dahulu
  10. setelah telescope terpasang kembali biasanya akan timbul uap air atau embun pada lensa, tapi jangan kuatir tunggu sebentar sambil kita keringkan lagi dengan hair dryer uap air tadi akan hilang dengan sendirinya, setelah itu ....clinggg... lensa kembali bening biasa buat ngaca dan tentunya siap buat dar...der...dor... lagi.

Nb: selain penggunaan kapur Barus, bisa mengunakan silica gel, namun terus terang penulis belum pernah menggunakan silica, tapi pada dasarnya silica gel mampu menghilangkan kelembapan. Demikian semoga ulasan ini ada manfaatnya bagi rekan2 sekalian, jika ada kekurangan dan salahnya saya tunggu comment dan kritik membangunnya, matur nuwun...


artikel lainnya :
tips instant membersihkan telescope
memilih laras senapan
jenis dan spesifikasi peluru/pelor senapan
jumlah alur laras senapan angin
setting-peredam-pada-senapan
tips-memotong-laras-senapan
cara-mengecek-kekuatan-angin-senapan
navigasi-darat
peralatan-dan-perlengkapan-dalam-berburu
cara-membersihkan-laras-senapan
cara-menyimpan-dan-merawat-senapan
tips-menembak-tupai-pohon
meringankan-pompakokang-senapan-angin
mengatasi-sisa-angin-pada-senapan
cara-memasang-telescope-pada-senapan benjamin/cannon
masalah-yang-sering-timbul-pada-saat pemasangan telescope
cara-melepas-laras-pada-senapan-angin
zeroing-senapan
setting-peredam-pada-senapan-sharp
membuat-jelas-lubang-v-pada-visir/pisir (visor) senapan angin
cara-membersihkan-embun-air-pada telescope





                           
                               


Thursday, 28 January 2016

Cara Mengurangi Getaran (goyang) pada Senapan saat Menembak

salam,
pada artikel saya sebelumnya sudah saya singgung sedikit mengenai tips mengurangi hentakan pada senapan, yaitu dengan cara meringankan picu atau triger senapan (memendekkan langkah triger). Kali ini  saya akan coba ulas tips selanjutnya selain cara diatas. Pada dasarnya tips mengurangi hentakan pada senapan ada berbagai macam cara yaitu :
1. dengan meringankan / memendekkan langkah dari picu (triger) senapan.
cara ini sudah saya ulas pada artikel terdahulu yaitu "tips mengurangi hentakan pada senapan" silahkan sobat baca pada postingan sendiri.
2. pemberian bantalan karet pada pangkal popor senapan.
hal ini biasanya sudah satu paket terpasang pada popor pada saat kita membeli senapan, apalagi jenis sharp. namun ada beberapa senapan seperti canon, benjamin, bramasta, yang notabene senapan model jadul belum teraplikasi karet popor. Coba sobat beli dipasaran lalu pasangkan dan rasakan bedanya. Karet popor selain berfungsi sebagai peredam (mengurangi) getaran atau hentakan senapan juga sebagai penyangga pada bahu supaya tidak terlalu keras seperti kayu.
3. pemberian batalan pipi, pada samping popor senapan.
kurang lebih sama seperti karet popor, cuma bantalan ini terletak pada samping popor dimana pipi menempel, bisa kanan atau kiri, tergantung cara masing2 memegang senapan (normal atau kidal).
bantalan ini sobat bisa membuatnya sendiri menggunakan spon (bahan sandal yang berlapis) dan tentunya bisa sobat sesuaikan bentuknya sesuai selera tanpa mengurangi fungsi dari bantalan tersebut karena segi kenyamanan menembak harus diperhitungkan.
4. penggunaan penyangga (bipot)
penggunaan bipot atau penyangga sangatlah efektif, karena senapan benar-benar bisa diam (tidak goyang)   namun terkadang agak ribet dalam pembawaannya. biasanya jenis senapan gas dan jenis senapan berat untuk militer yang mengaplikasikan model ini, walaupun tidak menutup kemungkinan jenis senapan angin ada yang menggunakannya. apalagi sekarang banyak senapan modifikasi yang beredar dipasaran.  
5. penggunaan bantalan pasir.
bantalan pasir biasanya penulis gunakan pada saat zeroing (maklum tidak punya bipot). bantalan bisa sobat buat sendiri yaitu dengan menggunakan kaos kaki yang diisi pasir, atau bila ingin terlihat rapi bisa membuat dengan kain yang dibentuk menyerupai kantong memanjang kemudian diisi pasir lalu dijahit rapat. isi pasir jangan terlalu padat, beri sedikit kelonggaran buat meletakkan senapan biar bisa span bertengger pada bantalan tersebut. biasanya penggunaanya penulis gabungkan dengan menggunakan bipot alam, yakni dengan batang kayu yang bercabang membentuk huruf  "Y" sebagai pengganti bipot. dimana cabang yang tegak menancap ditanah.
6. penggunaan lutut/paha sebagai penyangga
cara ini digunankan untuk posisi tembak jongkok, dimana tangan yang menyanggga senapan bertumpu pada lutut untuk menyangga, sehingga bisa mengurangi faktor goyang pada saat menembak.

Demikian sedikit ulasan mengenai cara mengurangi getaran dan goyangan pada saat menembak berdasarkan pengalaman dan sebatas pengetahuan penulis, semoga bisa membantu rekan-rekan. bila ada kekurangan dan kesalahannya mohon koreksi dari rekan -rekan semoga manfaat.
saya tunggu comment dan sarannya....
salam,...........

  


Friday, 24 April 2015

Cara Membongkar Senapan Angin

salam,...
Mungkin bagi sebagian orang membongkar sebuah senapan angin merupakan hal yang mudah, karena sudah menjadi kebiasaan ataupun karena pengalaman. Akan tetapi bagi orang awam atau orang yang baru pertama kali memegang senapan, hal ini mungkin cukup membingungkan, apalagi menyangkut pernik-pernik yang berada didalam senapan yang berukuran kecil dan banyak jenisnya. Disini saya coba sharing mengenai cara bongkar senapan akan tetapi tidak semuanya, lebih menitik beratkan pada piranti-piranti yang mungkin membuat sobat sekalian rada bingung, seperti tabung angin dalam, seal, klep, dan pentil. Dan perlu diperhatikan bagi sobat-sobat sekalian untuk berbagai jenis dan type senapan perlakuannya juga berbeda-beda sesuai jenis dan tipe dari senapan itu sendiri. 
Kenapa disini tidak saya bahas semuanya, karena selain bagian-bagian yang tersebut diatas saya yakin sobat sekalian bisa mempelajarinya sendiri melalui pengamatan dan analisa sobat-sobat sekalian. 
Pertama-tama bagi sebagian orang permasalahan yang sering timbul adalah penggantian seal-seal karet dan klep pada senapan yang dikarenakan umur pakai dari senapan itu sendiri. Karena sudah lama digunakan pastinya seal-seal karet dan klep dari piston senapan harus diganti karena sudah mengalami keausan. Biasanya hal ini bisa ditandai dengan senapan yang ngempos (bocor angin), cuma terkadang kita hanya bisa membongkar sebatas bagian luarnya saja seperti melepas popor dan kokang, akan tetapi selanjutnya kita tidak bisa, kalaupun dipaksa terkadang malah bagian yang masih bagus kondisinya, ikut-ikutan menjadi rusak. Untuk menghindari kejadian ini kita harus memperhatikan langkah-langkah awal dalam membongkar senapan, sebagai contoh membongkar atau membuka tabung angin dalam senapan sharp innova. Biasanya hal ini dilakukan untuk mengganti seal-seal karet dalam tabung dan seal lubang buang angin, juga per keong maupun pentil senapan. Langkah pertama adalah melepas popor senapan, dengan cara melepas baut pelindung picu bagian depan, setelah popor kita lepas, selanjutnya adalah melepas plat seng pengganjal batang tabung luar dengan cara kita dorong kebagian atas dengan mengggunakan obeng min (-), setelah itu baut pengunci popor kita lepas diikuti dengan baut pengunci tabung dan box/receiver. Setelah langkah tadi selesai, batang tabung baru bisa kita lepas dengan melolosnya dari dalam box. Pada pangkal tabung terdapat tutup berupa baut pengunci yang mempunyai dua buah lubang dimana terdapat per spiral, tutup tersebut kita buka dengan memutar berlawanan arah jarum jam, setelah terbuka didalam tabung terdapat sebuah tabung dalam tempat penyimpanan angin. Cara melepas tabung dalam dari batang tabung luar adalah dengan memompa senapan beberapa kali sampai tabung tersebut terdorong keluar, setelah tabung menonjol keluar barulah bisa kita tarik manual dengan tangan, akan tetapi dalam menarik kita harus memutar, hal ini untuk menghindari seal karet rusak atau sobek. Setelah tabung terlepas barulah kita bisa mengganti seal-seal karet yang telah aus, ataupun membersihkan tabung angin dari kotoran dan minyak yang telah bercampur dengan debu. Ada sebuah trik untuk membuka tabung angin, dikarenakan tabung angin licin terkena minyak atau pelumas biasanya susah untuk dibuka memutar karena itu dibutuhkan karet ban bekas sebagai dasar / alas untuk kita memutar tabung. caranya karet ban kita ikatkan atau balutkan kencang pada tabung barulah kita putar membuka. Hal ini sepele tapi bagi yang tidak tahu trik ini pastilah kesusahan untuk membuka tabung angin. Setelah tabung terbuka barulah kita bersihkan dan kita ganti piranti yang sudah rusak dan aus, kemudian setelah selesai kita pasang kembali seperti semula. Untuk memasukkan tabung angin kita harus lumasi dulu bagian tabung dan selongsong temasuk karet seal dengan pelumas secukupnya, kemudian kita dorong memutar perlahan sambil kta perhatikan bagian yang mungkin tidak pas dan yang melewati lubang angin karena terkadang karet menyangkut, apabila kita paksa dorong bisa menyebabkan seal karet sobek. Setelah tabung angin dapat masuk dan posisi masing-masing lubang sudah presisi barulah kita kunci tabung tersebut dengan baut penguci popor, hal ini dimaksudkan agar posisi tabung tidak berubah pada saat kita masukkan per keong dan tutup setelan tabung. Langkah selanjutnya adalah memasang kembali box receiver dan popor senapan, tentunya dengan mengikuti langakah pertama kali sobat membongkar. Jangan lupa untuk pemasangan plat seng pengganjal selongsong tabung. 
Untuk lebih jelasnya saya berikan beberapa gambar dari bagian -bagian piranti-piranti tersebut : 

gb. Baut pengunci popor dan tabung



 
Gb. Plat pengganjal 



Gb. Per Keong
Gb. Tabung angin 



Gb. Tutup Selongsong Tabung
+ Tempat per Keong

Untuk Type dan merek senapan yang lain, perlakuannya hampir sama cuma piranti dan bentuknya saja yang berbeda. Demikian sedikit yang bisa saya share semoga bermanfaat, salam,............


artikel lainnya :

Tuesday, 24 March 2015

Titik Lemah ( Weak Point ) Target Buruan

salam,.............
Kali ini saya singgung sedikit ulasan mengenai titik lemah atau istilah lainnya weak point, dari suatu buruan. Sebenarnya ada beberapa tempat atau titik yang menjadi kelemahan dari suatu buruan, jadi apabila kita berburu kita usahakan untuk mentargetkan titik-titik lemah tersebut sebagai obyek sasaran, karena diharapkan apabila buruan tersebut terkena akan dapat langsung mematikkan atau paling tidak melumpuhkannya. 
Titik lemah yang pertama adalah  kepala, kepala merupakan tempat terdapatnya otak yang kita tahu, semua otak merupakan pusat syaraf dari semua mahluk hidup, jadi apabila bagian ini terkena tembak bisa langsung mematikkan dan melumpuhkan. Para pemburu biasanya lebih menyukai bagian ini karena dirasa lebih gampang dalam mengunci sasaran. Tapi juga perlu diketahui, karena sifat otak yang lunak dan merupakan pusat syaraf maka otak dilindungi oleh batok (tulang) yang keras. Pada beberapa hewan buruan yang ukuran tubuhnya sedang sampai besar terkadang ditembak pada bagian ini masih bisa bertahan, bahkan masih bisa kabur walaupun pada akhirnya tetap jatuh (mati) juga, tapi pasti sulit diketemukan karena jarak dan posisi jatuhnya tidak dapat kita pastikan. Dalam hal ini yang kita bicara adalah senapan angin bukan senapan gas (PCP) apalagi senpi (senjata api), kalau memakai keduanya bisa dipastikan buruan besar atau kecil apabila di-"dor" bagian kepalanya pastilah roboh. Jadi dalam penggunaan senapan angin kita juga harus menyesuaikan target mana yang sesuai dan efektif kenaan titik lemahnya. 
Adapun kelemahan dari titik lemah (weak point) ini adalah apabila ukuran buruan kecil dan jarak tembak jauh, kita jadi sulit mengunci target sasarannya, semisal sebangsa burung.
Untuk titik lemah yang kedua adalah bagian mata dan telinga. Pada bagian ini tidaklah mematikkan namun bisa melumpuhkan target sasaran kita, jadi tetaplah kita harus cermati ukuran dan keefektifan titik lemah setiap buruan. Ada sebuah pengalaman, ketika itu saya sedang berburu dihutan bareng teman, ditengah jalan tidak sengaja bertemu rusa (jawa:kidang/menjangan), karena kita cuma berbekal dua senapan angin kita sempat kebingungan menentukan titik lemah target, akhirnya diputuskan kita menembak pada bagian telinga apalagi kebetulan buruan menghadap menyamping. Keputusan ini dibuat dengan pertimbangan peluru senapan angin caliber 4,5 tidak bisa menembus batok kepala ataupun jantung dan apabila melesetpun paling tidak masih mengenai kepala sang rusa. Akhirnya dengan dua tembakan tepat pada telinga, rusapun roboh namun tidaklah mati melainkan melumpuhkan sementara, kemudian berontak dengan loncat-loncat kesana kemari tidak tentu arah tapi masih dalam lingkup area tembakan. Setelah itu kami langsung bergegas melumpuhkan dengan alat seadanya seperti batang kayu dan sebagainya supaya buruan tidak kabur. Sebagai perhatian buat rekan-rekan sekalian, contoh diatas merupakan sebagian kecil pemanfaatan peluang dan efektifitas weak point terhadap target buruan bukan bermaksud mengajari para sobat untuk berburu hewan-hewan yang dilindungi
Point yang ketiga, jantung dan hati. Pada point ini kita semua tahu adalah titik mematikkan suatu buruan dari buruan besar maupun kecil. Point ini banyak digemari selain titik lemah kepala, karena lebih mudah kenaan-nya dan mematikkan. Pada hewan berkaki empat biasanya titik lemah ini terletak dibelakang kaki sebelah depan. Pada bagian ini lebih efektif apabila kita menggunakan senjata api atau pcp untuk buruan dengan ukuran sedang dan besar. Karena dengan senpi (senjata api) untuk hewan dengan ukuran besar titik lemah ini sangat mematikkan, sedangkan apabila kita memakai senapan angin kekuatan dari material peluru dan tekanan angin kecil, jadi kemungkinan menembus kulit dan jantung untuk beberapa hewan tertentu sangat sulit tergantung jenis hewan buruan itu sendiri. Untuk hewan-hewan dengan ukuran sedang mungkin senapan angin masih bisa menembusnya, seperti musang, tupai, jlarang, monyet, lutung, dsb. akan tetapi untuk hewan-hewan besar seperti babi, rusa, dll. peluru senapan angin tidaklah dapat menembus kulit hewan jenis ini, hal ini disebabkan kulit yang tebal dan keras.
Terakhir dan sebagai tambahan adalah bagian pangkal tenggorokkan, pada bagian ini sangat efektif untuk melumpuhkan hewan buruan ukuran sedang dan besar juga lebih efektif untuk hewan yang  keberadaanya terbiasa diatas pohon. Hal ini dikarenakan kita lebih mudah mentargetkan sasaran titik lemah ini (tenggorokkan) dari posisi dibawah taget buruan dengan pertimbangan posisi pangkal tenggorokan hewan berada dibawah. Sekali lagi saya tekankan, tanpa bermaksud mengajari hal yang tidak baik akan tetapi hanya merupakan contoh, yaitu untuk menembak monyet dan lutung. Sebesar apapun monyet atau lutung maupun hewan besar laiinya, apabila terkena tembakkan pada titik ini bisa dipastikan roboh. Dibeberapa daerah monyet dan lutung dianggap sebagai hama dan hewan perusak tanaman. Monyet dan lutung selain memakan buah-buahan mereka juga terbiasanya makan pucuk-pucuk daun muda pohon albasia (sengon) dan beberapa jenis tanaman lainnya seperti padi, dsb. Karenanya bagi para petani disekitar hutan biasanya hewan ini dianggap sebagai hama, dan tidak jarang para penduduk memburu mereka sekedar untuk mengusir atau bahkan sampai mengkonsumsi mereka dikarenakan adanya kepercayaan bahwa daging dan empedu monyet dan lutung bisa sebagai obat penyakit tertentu.  
Akhir kata, pada dasarnya dalam berburu tetaplah kita harus pintar-pintar mencermati dimana titik lemah buruan, ukuran buruan, posisi dari buruan itu sendiri, dan juga peralatan atau kemampuan alat yang kita miliki, karena kesemuanya menentukkan keberhasilan kita dalam memperoleh buruan.
Demikian sedikit ulasan yang bisa saya share pada sobat-sobat sekalian, semoga bermanfaat, adapun contoh-contoh diatas hanya sekedar gambaran pengaplikasian dilapangan tanpa ada maksud apapun apalagi kearah provokasi. Dalam berburu tetaplah kita harus beretika untuk kelestarian lingkungan sekitar, jangan asal tembak dar.., der.., dor.......mas bro...!!!
Mohon maaf bila ada kesalahan dan mungkin menyinggung beberapa pihak tertentu dalam penulisan artikel ini. Saya tunggu kritik dan saran membangunnya......karena artikel ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan yang mungkin sobat-sobat bisa menambahkan.....
terimakasih, salam,..............


artikel lainnya :
tips instant membersihkan telescope
memilih laras senapan
jenis dan spesifikasi peluru/pelor senapan
jumlah alur laras senapan angin
setting-peredam-pada-senapan
tips-memotong-laras-senapan
cara-mengecek-kekuatan-angin-senapan
navigasi-darat
peralatan-dan-perlengkapan-dalam-berburu
cara-membersihkan-laras-senapan
cara-menyimpan-dan-merawat-senapan
tips-menembak-tupai-pohon
meringankan-pompakokang-senapan-angin
mengatasi-sisa-angin-pada-senapan
cara-memasang-telescope-pada-senapan benjamin/cannon
masalah-yang-sering-timbul-pada-saat pemasangan telescope
cara-melepas-laras-pada-senapan-angin
zeroing-senapan
setting-peredam-pada-senapan-sharp
membuat-jelas-lubang-v-pada-visir/pisir (visor) senapan angin
cara-membersihkan-embun-air-pada telescope
mengatasi-kebocoran-angin-dan modifikasi-pada-tabung-senapan

Friday, 27 February 2015

Mengatasi Kebocoran Angin pada Tabung Dalam Senapan Angin


salam,........
Kali ini kita coba bahas mengenai cara memodifikasi lebih tepatnya atau cara mengatasi kebocoran angin yang terjadi pada tabung senapan angin. Biasanya apabila sanapan angin sudah lama digunakan maka ada bagian atau sparepart yang mesti diganti karena tejadinya keausan, begitu pula dengan tabung angin pada senapan, bagian ini yang seringkali harus diganti adalah bagian seal-seal karet yang sudah mulai bantat dan tidak elastis lagi seperti semula. Untuk penggantiannya bisa dilakukan sendiri, tapi bagi yang belum pengalaman bisa dipasrahkan pada tukang service profesional tentunya. Untuk harga seal itu sendiri murah berkisar Rp. 1000,- sampai dengan Rp. 5000,- tapi untuk jenis seal imitasi, yang tentunya kualitasnya rendah dengan umur pakai yang lebih pendek dibandingkan yang original. Untuk yang original stok barang memang agak susah didapat dipasaran, mungkin karena harganya yang terlampau mahal sehingga kurang laku dipasaran. Berdasarkan info dari sales yang saya kenal harganya kisaran Rp. 90.000,- /set, terdiri O ring, seal lubang buang, seal pentil, dsb. Tapi jangan kuatir biasanya ada yang kualitas menengah atau kw1, kisaran harga Rp. 20.000,- , untuk jenis ini sudah lumayan bagus, yang penting kita rajin-rajin dalam perawatan senapan. 
Kembali ke permasalahan angin bocor, hal ini biasanya terjadi pada seal pentil bagian dalam yang sudah mulai bantat/keras, jadi harus kita ganti seal pentil tersebut dengan yang baru. Disini kita coba untuk menyiasatinya dengan memperpanjang umur dari penggantian seal tersebut, caranya dengan memberikan seal dobel yaitu, seal yang satu terdapat didalam seperti kadaan standart dan yang satu lagi adalah seal tambahan (modifikasi) yang terdapat pada bagian luar tabung dengan membuat rumah/tempat seal tersebut. Dengan memakai dobel seal pasti lebih mantap, dan dijamin angin ndak bisa keluar melalui sela-sela batang pentil melainkan hanya bisa keluar melalui lubang buang angin (exhaust). Untuk detail caranya sebagai berikut, tapi sebelumnya kita selaraskan dulu pemahaman kita mengenai diskripsi tabung senapan ini. Tabung angin terdiri dari dua bagian, disini kita pakai istilah bagian pangkal dan ujung, pada bagian pangkal biasanya lebih pendek dan terdapat ulir/drat untuk dimasukkan dalam bagian ujung, pada bagian atasnya terdapat lubang buang angin dan pada bagian dalamnya terdapat tempat untuk kita meletakkan seal pentil. Untuk bagian ujung bentuknya lebih panjang, pada bagian paling ujung terdapat seal O ring dan terdapat lubang hisap angin. Bagian pangkal dari tabung senapan inilah yang kita modifikasi, yaitu dengan menambahkan satu seal lagi, caranya kita buatkan rumah/tempat buat seal pentil. Untuk pembuatannya kita bisa minta tolong tukang bubut untuk membuatkan lubang dengan diameter sesuai dengan besar seal tersebut tepat berada ditengah sesuai dengan lubang pentil. Rumah seal tersebut haruslah berulir karena harus diberi tutup supaya bentuk rata seperti semula dan sebagai penahan seal tersebut. Setelah terpasang kita coba masukkan pentil dengan menarik maju mundur, karena pergerakan pentil harus lancar tanpa ada sendatan karena disebabkan gangguan dari seal tersebut, makanya pembuatan rumah seal harus benar-benar pas, jangan kesempitan. Setelah tidak ada permasalahan lagi, langkah berikutnya adalah dengan mencoba untuk mengokang senapan mulai dengan jumlah kokang 1x atau 2x sampai dengan jumlah kokang 5x atau 7x, kalau tidak ada permasalahan berarti pemasangan sudah beres, tapi apabila terjadi permasalahan seperti picu tidak bisa mbalik, silahkan bongkar lagi, biasanya hal ini disebabkan oleh seal karet terlalu kencang akibat rumah seal terlalu sempit, silahkan disesuaikan sampai benar-benar pas.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat gambar berikut :


gb. tabung 1
pangkal (kiri) & ujung (kanan)
   

gb. tabung terpisah 
gb. batang pentil sharp dan canon


                                                                                                                                                                        

Dermikian sedikit pengalaman yang bisa saya share pada rekan-rekan sekalian, semoga manfaat.
Saya tunggu comment dan kritik membangunnya, demi perbaikan blog ini tentunya, trimakasih.........
salam,........


artikel lainnya :
tips instant membersihkan telescope
memilih laras senapan
jenis dan spesifikasi peluru/pelor senapan
jumlah alur laras senapan angin
setting-peredam-pada-senapan
tips-memotong-laras-senapan
cara-mengecek-kekuatan-angin-senapan
navigasi-darat
peralatan-dan-perlengkapan-dalam-berburu
cara-membersihkan-laras-senapan
cara-menyimpan-dan-merawat-senapan
tips-menembak-tupai-pohon
meringankan-pompakokang-senapan-angin
mengatasi-sisa-angin-pada-senapan
cara-memasang-telescope-pada-senapan benjamin/cannon
masalah-yang-sering-timbul-pada-saat pemasangan telescope
cara-melepas-laras-pada-senapan-angin
zeroing-senapan
setting-peredam-pada-senapan-sharp
membuat-jelas-lubang-v-pada-visir/pisir (visor) senapan angin
cara-membersihkan-embun-air-pada telescope