Laman

Saturday, 19 October 2013

MEMILIH LARAS SENAPAN

salam,
Bagaimana cara memilih laras senapan yang baik? pertanyaan itu seringkali muncul apabila kita ingin memodifakasi / mengganti laras senapan kita dengan laras yang lebih panjang atau laras dengan kaliber lebih besar, kita seringkali bingung menentukan mana yang lebih baik buatan kota A atau B, panjang 60 cm, 65 cm, atau 70 cm, merek A atau B. Semuanya dikarenakan banyaknya variasi laras senapan yang beredar di indonesia, mulai dari yang baru sampai yang bekas laras senapan luar yang dipotong cuma diambil larasnya.
Nyawa dari senapan adalah laras yang didalamnya terdapat lubang beralur (garis yang menyerupai spiral bealur yang terletak dibagian dalam laras) karena jika alur rusak, aus, ataupun kotor bisa dipastikan senapan kita tidak akan bisa zeroing, apalagi buat nembak sasaran pasti meleset.
Pada kesempatan kali ini saya coba mengulas cara memilih dan mengecek kondisi laras secara sederhana yang umumnya dilakukan sebagai dasar pemilihan laras, paling tidak sedikit membantu teman - teman yang nota bene masih pemula (=penulis), berikut pencerahannya ;
Pertama, ambil kertas bungkus dalam rokok / alumunium foil (grenjeng) secukupnya sesuaikan dengan lubang laras, potong bagian ujungnya dengan gunting membentuk segitiga supaya bisa masuk dalam ruang laras, masukkan ujung kertas "grenjeng" tadi pada pangkal dari laras dengan posisi bagian almunium foil ( yang mengkilap biasanya berwarna kuning emas atau silver ) di bagian atas. Kemudian ambil senter, arahkan cahaya senter kearah bagian atas dari almunium foil / kertas grenjeng tadi, sehingga pantulan cahaya dari senter tadi bisa masuk ke dalam lubang laras. Intip lubang laras melalui ujungnya, disini kita bisa melihat alur dari laras tersebut dengan jelas apakah alur tadi ada yang rusak atau terdapat kotoran didalamnya. Apabila rusak lebih baik kita ganti larasnya karena bisa dipastikan tidak bisa zeroing atau peluru/pellet yang kita tembakakkan tidak tentu arah, kadang kekanan, kekiri, atas atau kebawah tidak pada satu tempat. Alur rusak yang dimaksud disini biasanya terjadi pada laras yang terbuat dari besi baja, karena lama tidak dipakai atau kurang perawatan sehingga alur menjadi karatan/korosif sehingga ada salah satu atau beberapa alur yang rusak.
langkah diatas pabila tidak ada senter juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan sinar matahari, langakah - langkahnya sama cuma harus dilakukan diruangan terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
Kedua, untuk laras second / bekas biasanya sudah terjadi keausan pada lubang laras yang menyebabkan tekanan (kompresi) dari angin atau gas menjadi berkurang sehingga berpengaruh pada kecepatan peluru / pellet, karena angin atau gas keluar dari sela-sela alur yang aus tadi. Untuk mengecek aus atau tidaknya laras bisa kita lakukan dengan memasukkan pellet / peluru sesuai dengan ukuran kaliber senapan kita kalau laras kaliber 4,5 mm harus menggunakan peluru 4,5 mm. Masukkan peluru / pellet kedalam laras tapi jangan dimasukkan semua cukup separo badan sudah kelihatan ada kerenggangan apa tidak dalam laras, apabila peluru masuk dengan mudah atau longgar berarti laras sudah terjadi keausan atau kerenggangan, karena harusnya peluru masuk agak "seret" / sesak (presisi) dengan lubang laras untuk menghindari kebocoran tekanan angin / gas.
Setelah melakukan langkah pertama dan kedua bila belum puas bisa dilakukan langkah yang ketiga, pada langkah ini laras yang akan dicek harus lepas / tidak terpasang pada senapan.
Ambil sebatang bambu yang panjangnya kurang lebih sepanjang ukuran laras kita ditambah 10 cm atau menurut selera rekan-rekan sekalian. Raut bambu tadi sampai ukurannya bisa masuk ke dalam laras (diusahakan agak kecil dan rautan rapi/halus, karena dikuatirkan menggores alur). Setelah bambu sudah siap, ambil sebutir peluru / pellet sesuai dengan ukuran kaliber senapan kita kemudian masukkan secara penuh peluru pada pangkal laras, kemudian dorong peluru yang sudah kita masukkan tadi kedalam dengan menggunakan bambu secara berlahan, jangan mendorong terlalu keras kita harus mendorong mengikuti alur dari laras senapan karena alur laras membentuk spiral maka kita dorong dengan memutar. Dorong peluru sampai ujung laras, apabila dorongan mulus atau tidak ada hambatan berarti alur laras normal, akan tetapi apabila ditengah-tengah ada yang seperti mengganjal atau ngeloss berarti laras kurang bagus, sebaiknya ganti laras yang lain. kejadian laras ngeloss atau tersendat ditengah bisanya disebakan faktor kualitas " bubutan" dari laras yang mana kebanyakan laras yang beredar di pasaran adalah handmade industri rumahan bukan pabrikan, karenanya kita harus jeli dalam memilih laras. 
Demikian berbagi pengalaman dari saya mengenai pemilihan dan pengecekkan laras, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian, 
matur nuwun...salam,.............





No comments:

Post a Comment