Laman

Tuesday, 24 March 2015

Titik Lemah ( Weak Point ) Target Buruan

salam,.............
Kali ini saya singgung sedikit ulasan mengenai titik lemah atau istilah lainnya weak point, dari suatu buruan. Sebenarnya ada beberapa tempat atau titik yang menjadi kelemahan dari suatu buruan, jadi apabila kita berburu kita usahakan untuk mentargetkan titik-titik lemah tersebut sebagai obyek sasaran, karena diharapkan apabila buruan tersebut terkena akan dapat langsung mematikkan atau paling tidak melumpuhkannya. 
Titik lemah yang pertama adalah  kepala, kepala merupakan tempat terdapatnya otak yang kita tahu, semua otak merupakan pusat syaraf dari semua mahluk hidup, jadi apabila bagian ini terkena tembak bisa langsung mematikkan dan melumpuhkan. Para pemburu biasanya lebih menyukai bagian ini karena dirasa lebih gampang dalam mengunci sasaran. Tapi juga perlu diketahui, karena sifat otak yang lunak dan merupakan pusat syaraf maka otak dilindungi oleh batok (tulang) yang keras. Pada beberapa hewan buruan yang ukuran tubuhnya sedang sampai besar terkadang ditembak pada bagian ini masih bisa bertahan, bahkan masih bisa kabur walaupun pada akhirnya tetap jatuh (mati) juga, tapi pasti sulit diketemukan karena jarak dan posisi jatuhnya tidak dapat kita pastikan. Dalam hal ini yang kita bicara adalah senapan angin bukan senapan gas (PCP) apalagi senpi (senjata api), kalau memakai keduanya bisa dipastikan buruan besar atau kecil apabila di-"dor" bagian kepalanya pastilah roboh. Jadi dalam penggunaan senapan angin kita juga harus menyesuaikan target mana yang sesuai dan efektif kenaan titik lemahnya. 
Adapun kelemahan dari titik lemah (weak point) ini adalah apabila ukuran buruan kecil dan jarak tembak jauh, kita jadi sulit mengunci target sasarannya, semisal sebangsa burung.
Untuk titik lemah yang kedua adalah bagian mata dan telinga. Pada bagian ini tidaklah mematikkan namun bisa melumpuhkan target sasaran kita, jadi tetaplah kita harus cermati ukuran dan keefektifan titik lemah setiap buruan. Ada sebuah pengalaman, ketika itu saya sedang berburu dihutan bareng teman, ditengah jalan tidak sengaja bertemu rusa (jawa:kidang/menjangan), karena kita cuma berbekal dua senapan angin kita sempat kebingungan menentukan titik lemah target, akhirnya diputuskan kita menembak pada bagian telinga apalagi kebetulan buruan menghadap menyamping. Keputusan ini dibuat dengan pertimbangan peluru senapan angin caliber 4,5 tidak bisa menembus batok kepala ataupun jantung dan apabila melesetpun paling tidak masih mengenai kepala sang rusa. Akhirnya dengan dua tembakan tepat pada telinga, rusapun roboh namun tidaklah mati melainkan melumpuhkan sementara, kemudian berontak dengan loncat-loncat kesana kemari tidak tentu arah tapi masih dalam lingkup area tembakan. Setelah itu kami langsung bergegas melumpuhkan dengan alat seadanya seperti batang kayu dan sebagainya supaya buruan tidak kabur. Sebagai perhatian buat rekan-rekan sekalian, contoh diatas merupakan sebagian kecil pemanfaatan peluang dan efektifitas weak point terhadap target buruan bukan bermaksud mengajari para sobat untuk berburu hewan-hewan yang dilindungi
Point yang ketiga, jantung dan hati. Pada point ini kita semua tahu adalah titik mematikkan suatu buruan dari buruan besar maupun kecil. Point ini banyak digemari selain titik lemah kepala, karena lebih mudah kenaan-nya dan mematikkan. Pada hewan berkaki empat biasanya titik lemah ini terletak dibelakang kaki sebelah depan. Pada bagian ini lebih efektif apabila kita menggunakan senjata api atau pcp untuk buruan dengan ukuran sedang dan besar. Karena dengan senpi (senjata api) untuk hewan dengan ukuran besar titik lemah ini sangat mematikkan, sedangkan apabila kita memakai senapan angin kekuatan dari material peluru dan tekanan angin kecil, jadi kemungkinan menembus kulit dan jantung untuk beberapa hewan tertentu sangat sulit tergantung jenis hewan buruan itu sendiri. Untuk hewan-hewan dengan ukuran sedang mungkin senapan angin masih bisa menembusnya, seperti musang, tupai, jlarang, monyet, lutung, dsb. akan tetapi untuk hewan-hewan besar seperti babi, rusa, dll. peluru senapan angin tidaklah dapat menembus kulit hewan jenis ini, hal ini disebabkan kulit yang tebal dan keras.
Terakhir dan sebagai tambahan adalah bagian pangkal tenggorokkan, pada bagian ini sangat efektif untuk melumpuhkan hewan buruan ukuran sedang dan besar juga lebih efektif untuk hewan yang  keberadaanya terbiasa diatas pohon. Hal ini dikarenakan kita lebih mudah mentargetkan sasaran titik lemah ini (tenggorokkan) dari posisi dibawah taget buruan dengan pertimbangan posisi pangkal tenggorokan hewan berada dibawah. Sekali lagi saya tekankan, tanpa bermaksud mengajari hal yang tidak baik akan tetapi hanya merupakan contoh, yaitu untuk menembak monyet dan lutung. Sebesar apapun monyet atau lutung maupun hewan besar laiinya, apabila terkena tembakkan pada titik ini bisa dipastikan roboh. Dibeberapa daerah monyet dan lutung dianggap sebagai hama dan hewan perusak tanaman. Monyet dan lutung selain memakan buah-buahan mereka juga terbiasanya makan pucuk-pucuk daun muda pohon albasia (sengon) dan beberapa jenis tanaman lainnya seperti padi, dsb. Karenanya bagi para petani disekitar hutan biasanya hewan ini dianggap sebagai hama, dan tidak jarang para penduduk memburu mereka sekedar untuk mengusir atau bahkan sampai mengkonsumsi mereka dikarenakan adanya kepercayaan bahwa daging dan empedu monyet dan lutung bisa sebagai obat penyakit tertentu.  
Akhir kata, pada dasarnya dalam berburu tetaplah kita harus pintar-pintar mencermati dimana titik lemah buruan, ukuran buruan, posisi dari buruan itu sendiri, dan juga peralatan atau kemampuan alat yang kita miliki, karena kesemuanya menentukkan keberhasilan kita dalam memperoleh buruan.
Demikian sedikit ulasan yang bisa saya share pada sobat-sobat sekalian, semoga bermanfaat, adapun contoh-contoh diatas hanya sekedar gambaran pengaplikasian dilapangan tanpa ada maksud apapun apalagi kearah provokasi. Dalam berburu tetaplah kita harus beretika untuk kelestarian lingkungan sekitar, jangan asal tembak dar.., der.., dor.......mas bro...!!!
Mohon maaf bila ada kesalahan dan mungkin menyinggung beberapa pihak tertentu dalam penulisan artikel ini. Saya tunggu kritik dan saran membangunnya......karena artikel ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan yang mungkin sobat-sobat bisa menambahkan.....
terimakasih, salam,..............


artikel lainnya :
tips instant membersihkan telescope
memilih laras senapan
jenis dan spesifikasi peluru/pelor senapan
jumlah alur laras senapan angin
setting-peredam-pada-senapan
tips-memotong-laras-senapan
cara-mengecek-kekuatan-angin-senapan
navigasi-darat
peralatan-dan-perlengkapan-dalam-berburu
cara-membersihkan-laras-senapan
cara-menyimpan-dan-merawat-senapan
tips-menembak-tupai-pohon
meringankan-pompakokang-senapan-angin
mengatasi-sisa-angin-pada-senapan
cara-memasang-telescope-pada-senapan benjamin/cannon
masalah-yang-sering-timbul-pada-saat pemasangan telescope
cara-melepas-laras-pada-senapan-angin
zeroing-senapan
setting-peredam-pada-senapan-sharp
membuat-jelas-lubang-v-pada-visir/pisir (visor) senapan angin
cara-membersihkan-embun-air-pada telescope
mengatasi-kebocoran-angin-dan modifikasi-pada-tabung-senapan